Kamis, 14 April 2011

Mendesain Ruangan Untuk Remaja



Berangkat menjadi usia remaja, seseorang membutuhkan sebuah ruang yang memiliki privasi tinggi tempat dirinya bebas menuangkan hobi dan imajinasi.


Dalam usia peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, seorang remaja memiliki kebutuhan untuk mencari jati dirinya, sehingga memiliki kecenderungan menarik diri dan membutuhkan privasi yang tinggi. Jika dibandingkan dengan ruangan lainnya, kamar tidur adalah sebuah ruang dimana seorang remaja menghabiskan mayoritas waktunya.

Di kamar pribadinya inilah seorang remaja merasa bebas mengekplorasi dan mengembangkan diri. Sebaiknya seorang remaja dilibatkan langsung dalam menentukan desain kamarnya. Penting bagi remaja untuk memiliki rasa keterikatan secara batiniah dengan kamar tidurnya. Ukuran luas sebuah kamar tidak menjadi hal yang terlalu penting, karena layout ruang dapat didesain berdasarkan skala prioritas si pemilik kamar. Misalnya, mungkin saja meja belajar dapat dipisahkan di luar kamar tidur, atau jika tetap dipertahankan di dalam kamar, desain furniture dapat dipilih yang simple. Meja belajar dengan desain yang menggantung pada salah satu bagian dinding tanpa menggunakan kaki meja, merupakan salah satu alternatif yang dapat menghemat tempat dan sekaligus memudahkan dalam hal pembersihan. Rak gantung juga dapat menggantikan fungsi lemari buku yang berukuran besar. Untuk beberapa remaja, memiliki kepribadian yang gemar bersosialisasi. Mereka akan sering mengundang kawan-kawannya untuk belajar bersama atau sekadar mengobrol dan berkumpul. Karpet, meja pendek dan beberapa bantal di pojok ruangan dapat menambah kesempurnaan kamar tidur mereka.

Konsep desain kamar itu sendiri dapat beragam disesuaikan dengan gaya dan selera si remaja. Untuk pemilihan warna, banyak remaja yang sudah mulai mengacu pada warna monokromatik dan natural. Namun masih ada yang mempertahankan karakter keceriaan masa kanak-kanaknya dengan menerapkan warna-warni yang cerah dan bersemangat. Permainan tekstur dan material seperti kayu dan kaca juga menarik untuk diterapkan. Dengan beragamnya pengolahan pada dinding dan lantai, dapat memberikan semangat dan motivasi bagi perkembangan sang remaja. Sehingga bertambah semangat dalam belajar dan berkreasi. Warna-warna yang hangat dan natural juga dapat menstabilkan mood kebanyakan para remaja yang emosinya masil bergejolak. Sehingga kamar tidur dapat menjadi ruang istirahat yang maksimal bagi jiwa sekaligus raganya.


Untuk lighting, pemakaian lampu LED hemat energi yang ramah lingkungan juga bisa digunakan untuk membuat suasana kamar jauh lebih nyaman. Selain itu, di beberapa lighting center biasanya juga tersedia lampu gantung atau lampu duduk dengan bentuk-bentuk unik yang bisa disesuaikan dengan hobi atau minat.

http://arsitekistn.blogspot.com/2010/09/mendisain-ruangan-untuk-remaja.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar